jump to navigation

My Opinion About UU-Pornography October 31, 2008

Posted by SmilewiththeLife in Life.
Tags: , , , , , , , ,
trackback

Finally, UU-Pornografi disahkan juga. Gw sebenarnya antara setuju dan ga setuju untuk pengesahan UU ini. Gw sangat setuju kalau undang-undang ini dibuat untuk melindungi anak-anak dibawah umur terhadap pengaruh pornografi atau juga buat mencegah akses buat mereka terhadap informasi yang berbau pornografi [Seperti yag terdapat pada bab 3 pasal 16 & 17]. Tapi, kalau UU ini dibuat untuk membatasi sesutu yang “mereka” sebut pornografi bagi individu maupun public [Bukan Anak->Pasal 1 ayat 4], gw terus terang sangat tidak setuju.

Why?, I mean are you not mature enough to control your own libido if u see something that smells like pornography so you need someone to tell you what to do or maybe you need goverment to legalized UU about pornography so you can control yourself cuz you*’ll feel afraid for being punished. Pathetic, so pathetic for you who made this and for adult who agree with this part.

Next, how about the impacts for tradition in indonesia east region. Like papua or bali. Bagaimana dengan kebudayaan mereka dalam berbusana atau tidak usah jauh-jauh deh, bagi masyarakat jawa yang masih menggunakan pakaian tradisi ke acara-acara tertentu apa itu melanggar UU juga?, apakah bila perlu kebudayaan tersebut juga harus dihilangkan?, atau jika kedapatan mengenakan busana tersebut akan dikenakan sanksi pidana?. Whew, gw jg sempat baca artikel sewaktu googling tadi, east region meminta keluar dai NKRI. Lol, kan lucu bgt, UU ini dibuat untuk memberatas pornography tapi impactnya sampai ke hal yg lebih besar.

I read from Yalun:

Several negative impacts expected:
1. Women (but not men) are not allowed to wear swimsuit at the pool, because the body languange or movement may arouse the sexual desire in public area.
2. Women are not allowed to wear traditional Javanese kebaya because it exposes the cleavage that may incite sexual desire. It is also for any other clothing that may show the body curve.
3. Kissing in public, for example in a wedding ceremony is prohibited
4. Gymnastic and swimming are banned sports, especially for women
5. Flirting can be dangerous. You can be put into jail.
6. Artwork such as paintings, sculptures, songs that may arouse any sexual desire have to be eliminated. Imagine, some religious radicals destroy Borobudur because it has a depiction of naked or half naked women.
7. Many Indonesian cultures are threatened to become extinct just because they are considered as porn by the radicals. This could trigger horizontal conflicts among people.
8. Many others, maybe you can add something.

Lol, hope those several impacts really won’t be categorized as pornography. I just wanna say it once again, I really appreciate those who made this UU to protect children from phornography and educate them but not for us.

Untuk membaca isi UU-Pornography klik ini.

 

[SmilewiththeLife]

Comments»

1. tempo - November 1, 2008

Lebih banyak masalah yang lebih penting yang seharusnya diselesaikan oleh wakil rakyat kita daripada membahas Undang-Undang Pornografi. Tidak ada parameter yang bisa mengukur tingkat libido seorang manusia, kecuali orang itu sendiri. Undang-Undang Pornografi hanyalah project buang uang negara saja. Lebih baik gunakan untuk kepentingan rakyat yang lebih nyata. Undang-Undang Pornografi hanya omong kosong. Tidak realistis. Hancurkan Undang-Undang Pornografi!

2. SmilewiththeLife - November 1, 2008

@tempo, Same here, memang terlalu aneh buat anggota DPR yang selalu sibuk membuat masalah baru, bukan menyelesaikan masalah lama. Apa tidak ada masalah yang lebih penting dari pada sibuk mengesahkan undang-undang baru?, yang pada akhirnya hanya menimbulkan controversy.

Next setiap dana yang digunakan untuk pembuatan UU-baru juga tidak hanya terbuang sia² untuk dana operasional saja. Tapi sebagian lagi nyangkut ke kantong kiri* mereka. fiuhh.

I really respect, love, adore,….,whatever~, those people. They are so smart to find new way to get money. Lol.

3. SusahKaliCariID - November 1, 2008

Secara Ga Langsung Ni Negara Sih Mau Dituntun Ke Jaman Kediktatoran Cuma Bedanya Ini Lewat Hukum =P

4. Suzo - November 1, 2008

Inti nya Wakil Rakyat tidak kompeten dalam membela kepentingan rakyat. Kita seharus nya membuat UU yg sesuai dengan negara kita sendiri karena dari segi geofrafis, sosial dan budaya kita berbeda dari negara lain.

Dalam hal ini pemerintah dan anggota DPR kesan nya terlalu memanjakan kelompok radikal yg mengatasnamakan agama. Dalam kehidupan sosial hal itu tidak di perbolehkan karena akan membentuk perpecahan dalam negara itu sendiri.

Soal pengendalian libodo saya rasa tiap agama ada ajaran masing2. Semua berbalik kepada individu masing2. Iman yg kuat adalah hasil dari kedasaran diri sendiri bukan dari paksaan. Jangan sampe jadi bahan tertawaan negara laen, nanti di kira orang Indonesia itu otaknya ngeres semua

5. ARiA-D - November 1, 2008
6. ISI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PORNOGRAFI « Smile with the Life - November 2, 2008

[…] See other article: My Opinion About UU-Pornography […]

7. taUbat - November 2, 2008

TIDAKLAH PERLU MENG-ADA2 PERSEPSINYA, TERIMA DULU UU APP DAN IKUTI PERKEMBANGANNYA, SANTAI SAJA BILA DRATIS YACH MASIH BISA MENGAJUKAN AMANDEMENT UU APP.

SABAR ADALAH KEKASIH TUHAN.

8. SmilewiththeLife - November 2, 2008

@taUbat: Agree ^^, but sudah bisa di lihat kan dampak dari UU ini malah sebelum UU ini disahkan. Tp gw masih pengen liat lagi dampak selanjutnya untuk ke depan. Just like u said, kLo masih menimbulkan dampak negative ya kan masih bs mengajukan amandement.

9. ARiA-D - November 3, 2008

wah gw baru sadar ga bisa link langsung gitu -_-;
huah… uda lupa lagi dapet dari halaman apa 😕
ada di kaskus c… delete aja deh kk comment2 dari gw 😀
thx!

10. SmilewiththeLife - November 3, 2008

it’s not a big deal ki 😉 … pake snap shots juga masih keliatan koq 😀 …

11. kliwon - November 3, 2008

gw stuju ama pak taubat..liat aja ntar..gak usyah kaya kbakaran jenggot kalee…jujur azza..toh praturan tinggal peraturan…niat n kesungguhan aparat aja yg perlu di follow up..jujur2 aja..orang2 kita (baca: indonesia) mang selalu paling kreatip kalo ikyut2an yg parno atau mlanggar2 gtu…tambeng..gak pdulian..n paling bisa ngakalinya…jaman sekarang kyaknya gak bisa juga didiemin dan diserahin gtu aja ke kontrol sosial kalee (palagi internet)..mang kesanya menyedihkan..phatetic!..tapi itu yg terjadi..grafiknya makin longgar..trus klo ukuran dianggap gak ngikutin jaman jgn dibilang radikal..yah, ini sih mang gak ada hubunganya ma tatanan/tradisi budaya tiap2 daerah untuk yg nyrempet2 unsur parno..sejauh itu masih kuat alasannya..tapi kalo tradisi yg brkedok parno jgn juga di keep kalee..meski relatif and subjecktif..biar and liat aja gmana perkembangannya..yg penting dua unsur ini..parno yg merusak n ciri khas budaya yg ‘luhur’ jgn dpandang sempit n dipertentangin..kan pada punya mata atau bisa bekoar dgn amendment!..katanya negara demonstrasi..eh demokrasi..gtu aja kok repot!..yg kasian n parah sekarang adalah buday malu yg makin luntur..(termasuk gw..hehe..ga tau malu)..dgn serangan media/informatika yg mengobal tiap detik…mang buat anak2 sih lebih karena mereka ‘belum pada waktunya’ utk ngliat, ngrasa, mikirin hal2 yg ga smestinya..(prinsipnya: smua itu ada waktunya..ada masanya..kalo ga balance/belum waktunya bakal berabe..)..untuk yg tua..ada juga yg pengen kayak anak2 lg..telat tau-nya atau sengaja pengen tau yg lebih lg n explore yg lebih sampe akhirnya melewati ruang publik…pengawalan libido dari masing2 individu itu bulshit aja..bukan berarti jg otaknya selalu ngeres..gmana nggak kalo tiap hari disuguhin hal2 seksi..justru normal kalo terangsang tapi bukan buat komoditi komersial sehari-hari..dengan penegakan n aturan yg jelas (walau UU ini masih pro-kontra) jg efekjera..orang2 akan mikir beribu kali untuk mencari kepuasan pribadi tanpa melampaui ruang publik yg lain (yg belum waktunya:anak2)….jujur aja..pengharapan ksadaran sosial tanpa sangsi utk komunitas indo itu jgn muluk2 dah..(misalnya juga masalah sampah)…realitanya: stiap individu..keluarga..rt..rw..kampung..communitas..negara..bangsa dan agama standarnya laen2 buat anggapan ini parno pa bukan..tergantung tingkat geografis, “kedewasaan” etc..and mangkanya tools utk ‘ngerem’nya juga laen2..tapi lucunya dampaknya sama sosialnya aja..(lahir pedofil..lesbong..hombreng..sex addicted..sex bebas..(mang enak ya..hehe)..MBA..kebo@an..gangbang..binatang2an..anjrit!!) yg mungkin buat jaman jebot dulu masih tertutup..tapi makin hot skrng..dilarang aja dah marak n biasa..(palagi didiemin ke kekontrol sosial…bulshitt boo..mang dah mo kiamat..)….ya udah santay aja brow…mending komenin kayu2 yang dicolongin ma negara jiran n tangkepin koruptor2 yang invest di negeri singa yg suka pura2 baek tuh…hehe..cabede

12. ludi - November 3, 2008

Isi UU pornografi ini sebenarnya udah bagus. cuma ada 1 definisi yang bikin “sakit mata” tuh. “yang menimbulkan hasrat seksual” buat tiap orang berbeda-beda. kalo ada perempuan yang lagi jalan (padahal berpakaian lengkap) trus ada laki-laki yang liat dia trus hasrat seksualnya timbul. apakah si perempuan langsung ditangkap?.
plis komennya..!!

13. Kreshna Iceheart - November 4, 2008

Menurut saya, yang menjadi masalah utama dalam penetapan UU Pornografi adalah definisi dari pornografi yang kurang jelas. Sebagai contoh, bagaimana jika saya melakukan protes terhadap UU tersebut dengan cara berdiri di Bunderan Hotel Indonesia lalu menurunkan celana dan bermasturbasi di depan umum sambil berteriak-teriak, “saya protes! SAYA PROTES!!!” sambil mengocok-ngocok dengan histeris. Nah, apakah tindakan saya tersebut termasuk melanggar UU Pornografi? Silakan didiskusikan.

14. Kreshna Iceheart - November 4, 2008

Menyambung postingan saya yang ebelumnya, saya penasaran: apakah definisi “rangsangan seksual”? Sebagai contoh, marilah kita diskusikan gambar-gambar berikut ini:

1) Gambar 1 memperlihatkan gambar seorang wanita di dalam bath tub, tetapi bahkan payudara si wanita tidak diperlihatkan. Apakah gambar tersebut termasuk pornografi?

2) Gambar 2 memperlihatkan adegan yang bertema kemesraan, tetapi menurut saya adegan tersebut tidak merangsang hasrat seksual. Apakah gambar tersebut termasuk pornografi? Silakan amati dengan baik dan katakan dengan jujur apakah gambar tersebut merangsang atau tidak.

3) Gambar 3 tidak perlu saya jelaskan, tetapi bagi para pendukung UU Pornografi, tolong Anda amati dengan baik, apakah gambar tersebut termasuk pornografi? Amati dengan teliti, ya.

Oh iya, inilah gambar-gambarnya:

Gambar 1:

Gambar 2:

Gambar 3:

Silakan diskusikan,
-Kresh

15. rumaysho - November 17, 2008

Sudahlah mari kita kembalikan pada hati nurani kita, jika memang masih bersih tentu akan menganggap pornografi itu salah.

Silakan kita berdiskusi lebih lanjut di :
http://www.rumaysho.wordpress.com


Leave a comment